Pendekatan Afektif

Pendekatan afektif merupakan pendekatan yang melihat aspek pelatihan dari aspek afektif atau sikap. Meliputi keseluruhan proses pelatihan baik metode pelatihan, proses pembelajaran, cara berinteraksi diantara trainer dengan peserta pelatihan dan sebagainya. (Roymundussetya, 2010).

Bentuk interaksi diantara trainer dan peserta pelatihan merupakan kunci dari pembinaan sikap atau afektif. Persepsi diantara pelatih dan peserta pelatihan berbeda-beda. Hubungan timbal balik yang terjalin diantara pelatih dan peserta pelatihan akan berpengaruh terhadap sikap yang akan terbentuk sebagai hasil dari kegiatan pelatihan.

Pada ranah afektif apabila kita akan mengukur aspek afektif yang berhubungan dengan pandangan peserta pelatihan maka pertanyaan yang disusun menghendaki respon yang melibatkan ekspresi, perasaan atau pendapat pribadi peserta pelatihan terhadap hal yang relatif. Sedang apabila kita ingin melakukan penilaian afektif tentang sikap, maka kita akan menyusun pertanyaan mengenai respon peserta pelatihan yang melibatkan sikap atau nilai. Ranah afektif meliputi antara lain:
  1. Receiving, Kemampuan menerima yaitu perhatian terhadap stimulus atau rangsangan secara pasif yang meningkat menjadi aktif.
  2. Responding, Kemampuan menanggapi yaitu merespon merupakan kesengajaan untuk menanggapi stimulus atau rangsangan dan merasa terikat serta secara aktif memperhatikan.
  3. Valuing, Berkeyakinan atau menilai yaitu menilai gejala atau kegiatan sehingga dengan sengaja merespon lebih lanjut untuk mencari jalan bagaimana dapat mengambil atas apa yang terjadi.
  4. Organization, Penerapan kerja atau mengorganisasi merupakan kemampuan untuk membentuk system nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang diresponnya.
  5. Correcterzation by value, Ketelitian merupakan kemampuan untuk mengkonseptualisasikan masing-masing nilai waktu merespon stimulus dengan jalan mengkarakteristik nilai atau membuat pertimbangan-pertimbangan.
Keberhasilan pelatihan pada ranah kognitif dan psikomotor dipengaruhi oleh kondisi afektif. Peserta pelatihan akan merasa senang mempelajari materi pelatihan tertentu, sehingga dapat mencapai hasil pelatihan yang optimal. Oleh karena itu untuk mencapai hasil pelatihan yang optimal dapat menggunakan pendekatan afektif yang dapat diterapkan pada saat proses pelatihan.
(http://roymundussetya.wordpress.com/2010/03/19/metode-pelatihan-afektif/)

Baca Selanjutnya:
6. Pendekatan Pedagogi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar