Pendekatan Pedagogi

Pedagogi berasal dari bahasa Yunani “paid” yang berarti “anak” dan “agogus” yang berarti “pemimpin dari” Oleh karena itu, pedagogi secara literal berarti “seni dan ilmu dalam mengajar anak-anak. Metode ini digunakan pada sekolah monastik dan katedral di Eropa pada abad ke-7 dan abad ke-12. (Knowles dalam Yunindra, 2009).

Pendekatan pedagogi pada intinya lebih menitikberatkan pada trainer -directed education dimana trainer memiliki tanggung jawab penuh dalam membuat keputusan mengenai apa yang akan disampaikan pada saat pelatihan, bagaimana metode pelatihannya. Learner atau peserta pelatihan hanya menerima instruksi dari trainer saja.

Pedagogi merupakan suatu pendekatan yang hanya menempatkan peserta pelatihan sebagai obyek di dalam pelatihan, mereka mesti menerima pelatihan yang sudah di set up oleh penyelenggara pelatihan, di set up oleh para pelatihnya apa-apa saja yang harus dipelajari, materi-materi apa saja yang akan diterima, yang akan disampaikan, metode panyampaiannya, itu semua tergantung kepada trainer dan tergantung kepada sistem pelatihannya itu sendiri.

Kelemahanpen dekatan pedagogi, bahwa dengan penerapan sistem pedagogi ini, peserta pelatihan yang memiliki keunikan , talenta, minat, dan memiliki kelebihan sendiri, menjadi tidak berkembang, dan tidak bisa mengeksplor dirinya sendiri. Karena semuanya sudah ditentukan oleh penyelenggara pelatihan/pelatih.

Tetapi pedagogi memiliki kelebihan tersendiri, yakni didalam menjaga rantai keilmuan yang sudah diawali oleh orang-orang terdahulu, maka rantai emas dan benang merah keilmuan bisa dilanjutkan oleh generasi mendatang. Generasi mendatang tidak perlu mulai dari nol lagi, melainkan tinggal melanjutkan apa yang sudah ditemukan, apa yang sudah dirintis, dan apa yang sudah dimulai oleh generasi mendatang.
(http://www.matabumi.com/features/prinsip-pedagogi-dan-andragogi-dalam-pembelajaran)


Baca Selanjutnya :
7. dan Pendekatan Andragogi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar