Metode kerja kelompok

Metode kerja kelompok adalah suatu cara menyajikan bahan pelatihan dengan menyuruh peserta pelatihan (setelah dikelompok-kelompokkan) guna mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan pelatihan. Mereka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas. (Roestiyah, 1991).
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa peserta pelatihan dalam satu sesi pelatihan dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok).

Kelompok bisa dibuat berdasarkan:
  1. Perbedaan individual dalam kemampuan belajar, terutama bila kelas itu sifatnya heterogen dalam belajar.
  2. Perbedaan minat belajar, dibuat kelompok yang terdiri atas peserta pelatihan yang punya minat yang sama.
  3. Pengelompokan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan kita berikan.
  4. Pengelompokan atas dasar wilayah tempat tinggal, yang tinggal dalam satu wilayah yang dikelompokkan dalam satu kelompok sehingga memudahkan koordinasi kerja.
  5. Pengelompokan secara random atau dilotre, tidak melihat faktor-faktor lain.
  6. Pengelompokan atas dasar jenis kelamin, ada kelompok pria dan kelompok wanita.

Untuk mencapai hasil yang baik, maka faktor yang harus diperhatikan dalam kerja kelompok adalah:
  1. Perlu adanya motif (dorongan) yang kuat untuk bekerja pada setiap anggota.
  2. Pemecahan masalah dapat dipandang sebagai satu unit dipecahkan bersama, atau masalah dibagi-bagi untuk dikerjakan masing-masing secara individual. Hal ini bergantung kepada kompleks tidaknya masalah yang akan dipecahkan.
  3. Persaingan yang sehat antar kelompok biasanya mendorong peserta pelatihan untuk belajar.
  4. Situasi yang menyenangkan antar anggota banyak menentukan berhasil tidaknya kerja kelompok.

Kelebihan metode kerja kelompok
  • Para peserta pelatihan lebih aktif tergabung dalam pelatihan mereka.
  • Memungkinkan trainer untuk lebih memperhatikan kemampuan para peserta pelatihan.
  • Dapat memberikan kesempatan pada para peserta pelatihan untuk lebih menggunakan ketrampilan bertanya dalam membahas suatu masalah.
  • Mengembangkan bakat kepemimpinan para peserta pelatihan serta mengerjakan ketrampilan berdiskusi.

Kelemahan metode kerja kelompok
  • Kerja kelompok terkadang hanya melibatkan para peserta pelatihan yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang.
  • Keberhasilan strategi ini tergantung kemampuan peserta pelatihan memimpin kelompok atau untuk bekerja sendiri-sendiri.
  • Kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan daya guna mengajar yang berbeda pula.

Baca selanjutnya:
3. Metode Kerja Lapangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar